Ketika raga tak lagi bersama
Ketika tutur kata tak lagi bisa bertaut
Ketika hati sudah terkoyak
Ketika harga sudak mati
Dan ketika air mata sudah tak lagi berarti
Aku
hanya mampu terdiam
Dalam
sunyi meratap tapi tak berani berumpat
Dalam
gelap berteriak tapi hanya teriakan tanpa suara
Tuhan inilah yang terbaik
Mata sudah tak bisa bertatap
Tangan sudah tak mampu diraih
Dan harapan tinggal kenangan
Sebuah simfoni tentang lara tercipta
Mengalun penuh luka tanpa suara
Sang air mata menyanyi lembut
Sang hati tercabik bagai petikan gitar
Simfoni ini telah mengalun dengan merdu
Tanda harus berakhirnya batera cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar